“BLESSING IN DISGUISE”
Beberapa hari yang lalu, sahabat saya sempat menyebut”Blessing in Dsiguise”….karena beberapa kali kita mau membuat pertemuan dengan seseorang, beliaunyaa sangat sibuk, maklumlah seorang pejabat BUMN, dan di puncak posisi, rencan siang hari dipindah malam hari,dipandah malam hari lagi, dipindah tempatnya.Namun saat kita mau menjadwal ulang, tiba-tiba sahabat saya itu memberitahukan bahwa sang pejabat baru saja mengalami pergantian pejabat teras dan saat itulah sahabat saya mengatakan”Blessing In Disguise ini….
Lalu saya coba memaknai apa yang diucapkan itu, tentu saya berusaha mencari common sense yang disepakati oleh beberapa orang yang sering menggunakan frase itu, bahkan ada didalam Wikipedia, Kompasiana dan e-news lainnya….ternyata banyak yang mendefinisikan (secara harfiah?) makna “Blessing in disguise” sebagai”Berkat yang tersembunyi”….dengan beberapa contoh kejadian, yang mirip2 dengan apa yang terjadi yang saya ceritakan diatas….ada yang mengatakan bhw , saat seseorang sudah membuat rencana mau pergi jalan jalan(tour), sudah membeli tiket, lalu visa sedang diurus, tiba-tiba Visa tidak bisa didapatkan….sempat emnggerutu dan marah2 karena perjalanannya batal, namun ternyata setelah beberap hari(sesuai hari yg jadwalnya sama dgn perjalanannya) , tempat yang akan dikunjungi megalami musibah gempa bumi, dan banyak lagi cerita-cerita yang mirp yang pada intinya adalah, saat sudah merencanakan sesuatu, lalu batal, dan awalnya menggerutu, marah2, ngomel2, padahal setelah beberapa hari kemudian terjadi sesuatu yang akan menimpa dirinya , bila tetap dilakukan….lalu orang itu berkata Blessing in disguise…
Saat sahabat saya mengatakan “Blessing in disguise ” ini, saya merenungkan firman TUHAN dari pericope:Yak.4:13-15..Dikatakan begini:(Yak.4:13-15):”Jadi sekarang,hai Kamu yang berkata:”Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan disana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedangkan kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Aapakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata:”Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
Hidup kita sama seperti uap, yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap….tidak ada satu orangpun yang mengetahui besok mau kemana, besok mau jadi apa, bahkan nanti akan ada apa, akan ketemu siapa ?.
Saat kita merenungkan perjalanan hidup kitapun, mungkin kita disadarkan bahwa yang terjadi sekarang mungkin tidak atau belum pernah dipikit=rkan, direncanakan….Aapakah Jokowi sudah berencana menjadi presiden? apakah saya pernah merencanakan menjadi seorang dokter hewan, bahkan pengusaha,lalu bekerja lagi karena usaha nya mengalami kejatuhan?.
Mungkin hanya orang-orang yang menyadari kelemahannya dihadapan TUHAN , merendahkan diri dihadapan sang Khalik, dimampukan untuk memiliki kerendahan hati lalu BERTOBAT ,sehingga mampu menghayati, mampu merenungkan bhw JIKA TUHAN menghendaki, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu”.
(Bintaro,26Desember 2021 @ 00.10)